Hakikat Sastra Anak dan Jenisnya

 


Sastra anak merupakan sastra terbaik yang dibaca anak dengan, tema, format dan karakteristik yang beragam (Sarumpet, 2010:2). Topik sastra anak dapat mencakup semua yang dekat dengan dunia anak, kehidupan manusia, binatang, tumbuhan yang mengandung nilai-nilai pendidikan, moral, agama, dan nilai positif lainnya (Rumidjan, 2013:2). Untuk itu, sastra anak adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak. Sastra anak hanya berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak. 

Pembelajaran sastra pada anak-anak penting dilakukan karena pada usia ini anak mudah menerima karya satra, terlepas itu masuk akal atau tidak. Oleh karena itu anak-anak mudah untuk menerima nilai-nilai kemanusiaan, adat istiadat, agama, dan juga kebudayaan yang terkandung dalam karya sastra. Adanya sastra anak sejak usia dini dapat menumbuhkan olah rasa, olah batin, dan olah budi sehingga anak-anak memiliki perilaku serta kebiasaan untuk membedakan sesuatu yang dianggap baik ataupun buruk melalui proses apresiasi dan berkreasi dengan karya sastra. Selain membentuk perilaku positif, pembelajaran sastra juga mendidik anak untuk selalu berpikir kreatif untuk menciptakan hal-hal baru. 

Pada umumnya anak mempunyai daya imajinasi yang tinggi. Biasanya, dalam pembelajaran sastra pada anak-anak, mereka akan diminta untuk membuat cerita atau puisi. Dari situlah sifat kreatif mereka akan muncul. Dalam pembuatan cerita atau puisi, anak akan mulai berimajinasi. Sastra anak juga dapat membantu perkembangan bahasa pada anak. Dengan membaca sastra anak yang penuh kesenangan dan kenikmatan, perkembangan bahasa anak secara sadar atau tidak akan semakin berkembang. Semakin banyak anak membaca sastra, akan semakin terlatih teknik maupun kecepatan membacanya. Melalui membaca sastra anak kemampuan menulis anak juga akan turut terkembangkan, karena dengan banyak memahami kosa kata dari yang telah dibacanya, gaya bahasa, atau kalimat-kalimat dalam sastra yang dibaca, anak akan menggunakannya ketika mereka menulis. Berikut terdapat jenis sastra anak, yaitu:

  1. Novel 

Novel merupakan salah satu bentuk cerita fiksi anak dilihat berdasarkan panjang cerita dan panjang halaman-halaman yang memuat cerita mencapai berpuluh-puluh, ratusan, atau beratus-ratus (Nurgiyantoro, 2019:307). Novel dibangun oleh berbagai unsur intrinsik seperti unsur penokohan, alur, latar, tema, moral, dan sudut pandang. Novel keadaannya lebih panjang dari pada cerita yang karenanya dapat bercerita banyak. Novel dapat menghadirkan tokoh yang lebih banyak, walau tentu tetap ada yang menjadi fokus, lengkap dengan karakternya baik yang bersifat statis maupun berkembang. 

Demikian juga halnya dengan aspek- aspek yang lain yang juga dapat diungkapkan secara lebih detail sehingga terlihat lebih realistis, meyakinkan, dan mampu memberikan sebuah gambaran yang lebih utuh tentang kehidupan. Novel mampu memberikan berbagai kemungkinan penafsiran pembaca karena ceritanya panjang dan kesan yang diberikan oleh pembaca pun tidak mungkin bersifat tunggal.

  1. Cerpen 

Cerpen adalah karya fiksi dengan mengungkapkan suatu permasalahan yang ditulis secara singkat dan padat, tidak terlalu mengobral detail, dialog hanya diperlukan untuk menempatkan watak dan menampilkan masalah (Kusmayadi, 2010:7). Cerpen memiliki komponen-komponen atau unsur struktur berupa alur, latar, penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, tema, dan amanat. Cerpen lebih memfokus karena dimaksudkan untuk memberikan kesan tunggal. 

Cerpen dapat dipandang sebagai karya fiksi yang ingin menyampaikan sesuatu yang banyak dengan cara yang sedikit. Cerpen disusun sebagai suatu kejadian yang hendak diceritakan tanpa harus dipaparkan menurut pengalaman yang sesungguhnya. Pada umumnya cerpen hanya mengisahkan satu permasalahan yang dialami oleh satu tokoh. Cerpen juga harus memiliki bagian terpenting yakni perkenalan, pertikaian, serta penyelesaian.

  1. Komik

Komik merupakan bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembacanya (Susilana dan Cepi, 2007:186). Komik menyediakan cerita-cerita yang sederhana, mudah ditangkap dan dipahami isinya, sehingga sangat digemari oleh anak-anak maupun orang dewasa. 

Komik berisi kumpulan gambar berwarna berisikan tokoh-tokoh yang memerankan sebuah cerita. Komik juga disertai teks pendukung untuk memperjelas alur cerita sehingga komik mudah dipahami isi ceritanya. Komik mempunyai cerita-cerita yang ringkas dan menarik perhatian serta dilengkapi dengan aksi-aksi. Bahkan, komik mampu membuat tokoh-tokohnya seolah-olah hidup karena disertai dengan pewarnaan yang bebas. Dalam komik terdapat urutan-urutan gambar yang ditata sesuai tujuan dan filosofi pembuatnya hingga pesan cerita dapat tersampaikan.

 

  1. Fabel 

Cerita binatang atau lebih sering disebut dengan fabel adalah salah satu bentuk cerita tradisional yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita yang dapat berpikir, berlogika, berperasaan, berbicara, bersikap, bertingkah laku, dan lain-lain sebagaimana halnya manusia dengan bahasa manusia sebagai personifikasi manusia, baik yang menyangkut penokohan lengkap dengan karakternya maupun persoalan hidup yang diungkapkannya (Nurgiyantoro, 2019:218).

Pada umumnya cerita binatang bentuknya singkat dengan alur yang sederhana sehingga mudah diikuti. Dalam sebuah cerita biasanya hanya ditampilkan beberapa binatang saja, misalnya hanya kancil dengan kera, kancil dengan buaya, kera dengan harimau, dan lain-lain. Ajaran moral yang ingin disampaikan dalam cerita fabel tidak saja terdapat dalam karakter tokoh-tokoh binatang itu, tetapi juga pada alur cerita yang berisi gagasan-gagasan abstrak tertentu yang berkaitan dengan persoalan kehidupan manusia.

  1. Puisi 

Puisi adalah jenis sastra yang bentuknya dipilih dan ditata dengan cermat sehingga mampu mempertajam kesadaran orang akan suatu pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat bunyi, irama, dan makna khusus (Sugono, 2003: 159). Puisi merupakan sarana yang tepat untuk mengajarkan nilai-nilai moral yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam puisi terdapat rima, irama, pola bunyi, bahasa figurative, citraan, dan unsur perasaan yang kuat.

Melalui puisi, anak dapat diajak berimajinasi lewat makna-makna yang terkandung dalam isi puisi, sehingga anak dapat memahami dan menghayati makna yang terkandung dalam puisi tersebut. Puisi termasuk kedalam salah satu bentuk karya sastra yang diwujudkan dengan kata-kata indah dan bermakna dalam. Dibanding karya-karya sastra lain, puisi termasuk dalam kategori karya sastra paling tua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun Ketegangan dalam Novel Anda: Tip dan Trik Agar Pembaca Tetap Terpikat

Peran Setting dalam Membangun Atmosfer pada Novel

Gaya Penulisan dan Bahasa dalam Novel: Keunikan dan Pengaruhnya