Biografi W.S. Rendra
WS Rendra, yang memiliki nama asli Willibrordus Surendra Broto Rendra, adalah seorang penyair, penulis drama, dan sutradara teater terkenal asal Indonesia. Ia lahir pada tanggal 7 November 1935 di Solo, Jawa Tengah, Indonesia, dan meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009.
Ws Rendra tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan seni dan kebudayaan. Ayahnya, Raden Broto Sastrorejo, adalah seorang guru yang juga memiliki bakat dalam seni musik dan sastra. Bakat seninya diturunkan kepada Ws Rendra, yang mulai menunjukkan minatnya dalam dunia sastra sejak usia dini. Pada tahun 1957, ia bergabung dengan Teater Rendra, kelompok teater yang didirikan oleh saudaranya, Trisnoyuwono.
Pada tahun 1963, Ws Rendra meluncurkan majalah sastra yang diberi nama "Sleman Magazine". Majalah ini menjadi wadah bagi penulis dan penyair muda untuk mengekspresikan karya-karya mereka. Di sinilah Rendra memperoleh pengaruh yang signifikan dalam mengembangkan bakat dan minatnya dalam sastra.
Selain menulis puisi dan drama, Ws Rendra juga aktif dalam gerakan sosial dan politik. Ia terlibat dalam demonstrasi mahasiswa pada era Orde Lama dan Orde Baru di Indonesia. Karya-karyanya sering kali mencerminkan kegelisahan sosial dan kritik terhadap ketidakadilan dalam masyarakat. Meskipun sering menghadapi kecemasan dan penindasan oleh pemerintah, ia tetap gigih dalam menyuarakan pendapatnya melalui seni.
Pada tahun 1970-an, Ws Rendra mendirikan Teater Bengkel yang menjadi salah satu kelompok teater paling terkenal di Indonesia. Teater Bengkel dikenal dengan pertunjukan yang provokatif dan inovatif, menyoroti isu-isu sosial dan politik yang penting. Rendra juga sering menggunakan teater sebagai platform untuk menyuarakan aspirasi dan perubahan dalam masyarakat.
Karya-karya WS Rendra telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan dipentaskan di berbagai negara. Ia telah menerima banyak penghargaan atas kontribusinya dalam bidang sastra dan teater, termasuk Penghargaan Puisi ASEAN pada tahun 1976. Walaupun telah tiada, warisannya sebagai seorang seniman yang berani dan kritis tetap dikenang oleh banyak orang di Indonesia dan di seluruh dunia.
WS Rendra adalah seorang pujangga besar yang tidak hanya berbakat dalam menulis puisi dan drama, tetapi juga memperjuangkan kebebasan berekspresi dan keadilan sosial melalui seni. Karya-karyanya terus menginspirasi generasi muda seniman di Indonesia, dan ia diakui sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam dunia sastra dan teater Indonesia.
Berikut ini adalah beberapa karya dari WS Rendra baik dalam bentuk puisi, naskah drama, dan teater.
· Balada Orang-Orang Tercinta (1957)
· Kumpulan Sajak (1961) Sajak-Sajak Sepatu Tua (1972)
· Potret Pembangunan dalam Puisi (1983)
· Nyanyian Orang Urakan (1985)
· Orang-Orang Rangkasbitung (1993)
· Orang-Orang di Tikungan Jalan (1954)
· Selamatan Anak Cucu Sulaiman (1967)
· Kisah Perjuangan Suku Naga (1975)
· Panembahan Reso (1986) Mastodon dan Burung Condor (1973)
· Kumpulan Esai Mempertimbangkan Tradisi (1983)
Selain itu WS Rendra juga mendapatkan banyak penghargaan. Berikut ini beberapa penghargaan WS Rendra.
· Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta (1954)
· Hadiah Sastra Nasional BMKN (1956) Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970)
· Akademi Jakarta (1975)
· Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976)
· Penghargaan Adam Malik (1989)
· The S.E.A. Write Award (1996)
Komentar
Posting Komentar