Membongkar Makna Simbolisme dalam Novel Cantik Itu Luka

 Jual Buku Cantik Itu Luka Edisi 20 Tahun [HC] | Togamas.com: Toko Buku  Online Togamas - PastiORI

Novel "Cantik Itu Luka" karya Eka Kurniawan merupakan sebuah karya sastra yang sangat menarik dan penuh dengan simbolisme. Novel ini membahas tentang kehidupan seorang wanita bernama Dewi Ayu dan keluarganya yang hidup di desa kecil di Indonesia pada masa lalu. Dalam novel ini, terdapat banyak simbolisme yang jika dipahami dengan baik, akan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Berikut ini adalah beberapa simbolisme yang terdapat dalam novel "Cantik Itu Luka":

 

1.Kembang Setaman

Dalam novel ini, Kembang Setaman menjadi simbol bagi ketidakadilan yang terjadi di masyarakat. Kembang Setaman merupakan tanaman yang tumbuh di tepi jalan, namun sering kali diinjak-injak oleh orang yang lewat. Hal ini menggambarkan bahwa orang yang lemah sering kali diinjak-injak oleh orang yang kuat.

2. Rambut Panjang

Rambut panjang dalam novel ini menjadi simbol bagi kecantikan dan keanggunan seorang wanita. Namun, di sisi lain rambut panjang juga dapat menjadi beban bagi wanita tersebut. Simbolisme ini mencerminkan dilema seorang wanita yang harus memilih antara kecantikan dan kenyamanan.

3. Telinga Merah

Telinga merah dalam novel ini menjadi simbol bagi keberanian dan ketegasan. Telinga merah menggambarkan sifat seorang wanita yang berani mengambil keputusan dan tidak takut untuk mengejar apa yang diinginkannya.

4. Perang Dunia II

Perang Dunia II dalam novel ini menjadi simbol bagi kehancuran dan ketidakpastian. Perang Dunia II menggambarkan masa-masa sulit yang harus dilalui oleh keluarga Dewi Ayu dan masyarakat sekitar. Simbolisme ini mengajarkan kepada pembaca untuk selalu bersiap menghadapi ketidakpastian dan perubahan yang tidak terduga.

5. Warna Kulit

Warna kulit dalam novel ini menjadi simbol bagi diskriminasi rasial yang masih terjadi di masyarakat. Orang yang memiliki kulit putih dianggap lebih superior daripada orang yang memiliki kulit gelap. Simbolisme ini mengajarkan kepada pembaca untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap seseorang berdasarkan warna kulitnya.

Dalam mengapresiasi sebuah karya sastra, pemahaman akan simbolisme yang terdapat dalam novel sangat penting. Simbolisme dapat memberikan dimensi baru dan membantu pembaca dalam memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Dengan memahami simbolisme dalam novel "Cantik Itu Luka", pembaca dapat menikmati karya sastra tersebut dengan lebih mendalam dan memperkaya pemahaman mengenai kehidupan dan masyarakat di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun Ketegangan dalam Novel Anda: Tip dan Trik Agar Pembaca Tetap Terpikat

Suntikan Nasionalisme Dalam Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori

Pengaruh Budaya dan Latar Belakang pada Karya Sastrawan